Lirik Lagu Sinopsis Film Gaya Hidup
Blackberry LG Mobile Nokia Samsung Sony Ericsson
Klasemen L.Italia Klasemen L.Inggris Jadwal Liga Italia Jadwal Liga Inggris
Resto Enak di Jakarta Resto Romantis di Jkt Hokben Delivery Bakmi GM Delivery PHD - Pizza Hut
Juni 04, 2008 | Rabu, Juni 04, 2008 | 2 Comments

FPI Tuduh Pemerintah Biang Keladi Tragedi Monas

PEKALONGAN - Front Pembela Islam (FPI) menyayangkan tuntutan pembubaran oleh sebagian masyarakat. Mereka justru menilai pemerintah sebagai biang keladi dan harus bertanggungjawab atas meletusnya tragedi Monas 1 Juni lalu.

Ketua FPI Kota Pekalongan Abu Ayyas mengatakan, tragedi Monas terjadi akibat ketidaktegasan pemerintah untuk membubarkan Jamaah Ahmadiyah. Pemerintah seharusnya bisa menjadikan keputusan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyatakan Ahmadiyah aliran sesat sebagai dasar membubarkan atau menetapkannya aliran terlarang.

"Tapi kenyataannya pemerintah gamang dan membiarkan Ahmadiyah di Indonesia," katanya.

Kegamangan sikap pemerintah tersebut, memberikan peluang kepada Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) untuk mendukung Ahmadiyah secara terbuka.

"Padahal jelas keberadaan Ahmadiyah merusak tatanan Islam yang sudah bagus," tegasnya.

Dia menyebut pemerintah gagal melindungi aqidah umat Islam yang sebenarnya justru harus dilakukan sebagaimana diamanatkan konstitusi negara UUD '45. Berangkat dari hal itu, lanjutnya, munculnya ekses bentrok di Monas adalah bias dari sikap pemerintah yang tidak jelas itu.

Abu Ayyas juga mengungkapkan, tragedi Monas itu dilakukan bukan hanya oleh FPI. Tapi oleh Koalisi Lingkar Islam (KLI), yang di dalamnya termasuk Hizbuttahrir, Muhammadiyah, dan organisasi dakwah lainnya.

"KLI itu merupakan wadah seluruh elemen masyarakat yang menuntut pembubaran Ahmadiyah. Jadi bukan hanya FPI, tapi juga ada ulama yang tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI)," tandas dia.

Dengan memahami itu semua, tuntutan pembubaran terhadap FPI menurutnya menjadi tidak tepat. Tuntutan itu hanya dilakukan oleh orang yang belum memahami persoalan dengan sebenarnya. Pihak AKKBB adalah yang memprovokasi terjadinya bentrok karena terang-terangan mendukung Ahmadiyah. Mereka juga menuduh KLI sebagai laskar kafir dan laskar syetan.

"Posisi kami saat itu adalah membela diri, karena mereka bersenjata api," ujarnya.

Sumber : Okezone.com

2 komentar:

Unknown mengatakan...

FPI menurut watashiwa menjadi kambing hitam oleh pemerintah dalam mengalihkan masalah yang lebih besar yang dihadapi rakyat Indonesia yaitu kenaikan BBM.
Dalam hal ini media massa memang menjadi aktor utama dalam hal ini. Betapa tidak berita tentang FPI selalu dikaitkan dengan kekerasan padahal ketika melakukan aksinya FPI selalu mengikuti prosedur polisi.
Terus kenapa polisi dalam hal ini membiarkan 2 kelompok yang berbeda pemikiran dan prinsip bisa bertemu di dalam tempat yang menjadi simbol negara yaitu di Monas.
Padahal sebelum aksinya FPI sudah meminta izin ke polisi, aneh?
http://politik.infogue.com/fpi_tuduh_pemerintah_biang_keladi_tragedi_monas

Andre mengatakan...

Memang bisa aza pemerintah mengalihkan perhatian masyarakat agar kenaikan BBM tidak di permasalahkan lagi.....
Memang sih pemerintahan kita rada-rada aneh...
hehehe...

Posting Komentar

 
Copyright BLOG COETANARIE © 2010 - All right reserved - Using Blueceria Blogspot Theme
info berita heboh terbaru Ramalan Zodiak tips-trik Job Vacancy Centre Scholarships Resources and Free Magazines