Sepertiga Populasi Bisa Terjangkit Flu Babi

Para ilmuwan mengatakan, flu babi memiliki potensi pandemik yang sangat tinggi, menyebar dengan mudah dalam suatu populasi masyarakat dan nampaknya berpotensi pula menyebar secara global dalam kurun waktu enam hingga sembilan bulan kedepan.

Namun menurut perkiraan dari Imperial College London, setidaknya jumlah perkiraan pasien yang bisa terjangkit flu babi sedikit berkurang melalui hasil studi berdasarkan pengalaman penyebaran flu babi di Meksiko.

Sejumlah riset laboratorium mengkonfirmasikan kasus flu babi telah mencapai angka 5.251 orang di 30 negara di seluruh dunia. Sebanyak 61 orang diantaranya meninggal karena penyakit ini, demikian keterangan dari badan kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) yang dikutip dari BBC, Selasa (12/5/2009).

Bekerjasama dengan WHO dan agen kesehatan masyarakat di Meksiko, ilmuwan menaksir epidemik di Meksiko ini menggunakan data hingga akhir April dengan melibatkan faktor seperti penyebaran virus secara internasional dan keragaman gen virus.
Professor Neil Ferguson yang menjadi ketua tim penelitian menilai bahwa terlalu dini untuk mengatakan bahwa virus tersebut akan mengakibatkan kematian dalam skala masif.

Namun analisa Ferguson mengenai flu babi memperkirakan virus H1N1 sama berbahayanya dengan virus yang pernah menjadi pandemik pada 1957, yang membunuh 2 juta orang di seluruh dunia.

Tapi belum terlalu berbahaya jika dibandingkan dengan pandemik flu Spanyol pada 1918 yang menyebabkan kematian hingga 50 juta orang.

"Virus ini memang benar-benar berpotensi pandemik yang sangat tinggi dan bisa saja menyebar ke seluruh dunia dalam enam hingga sembilan bulan ke depan. Jika ini benar terjadi, maka bisa jadi virus H1N1 berpotensi menginfeksi sepertiga populasi dunia," kata Ferguson.

Untuk mencegah hal ini, Ferguson mengatakan perlu adanya produksi vaksin ampuh dalam jumlah besar yang bisa meminimalisir kemungkinan yang akan terjadi.

"Kita harus bersiap, utamanya pada musim gugur. Karena pada masa itu, virus tidak akan menyebar dengan cepat di belahan bumi utara. Posisi kita berada diluar musim flu normal. Namun pada musim gugur, nampaknya virus ini dapat lebih berpotensi menjadi pandemik," tandasnya.