Lirik Lagu Sinopsis Film Gaya Hidup
Blackberry LG Mobile Nokia Samsung Sony Ericsson
Klasemen L.Italia Klasemen L.Inggris Jadwal Liga Italia Jadwal Liga Inggris
Resto Enak di Jakarta Resto Romantis di Jkt Hokben Delivery Bakmi GM Delivery PHD - Pizza Hut
Mei 22, 2009 | Jumat, Mei 22, 2009 | 0 Comments

Mari Pertahankan Pancasila!

Untuk mengakomodasi kepentingan ragam budaya bangsa Indonesia, Ideologi Pancasila perlu dipertahankan. Hal ini untuk mencegah timbulnya konflik dan melindungi kemajemukan bangsa dalam era globalisasi.

Hal itu dikatakan Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Sudijono Sastroatmodjo ketika membuka Seminar Internasional bertajuk Integrasi Sosial dalam Negara Bermasyarakat Majemuk pada Era Global di Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (20/5). Seminar ini diadakan oleh Fakultas Ilmu Sosial Unnes.

Menurut Sudijono, pada umumnya negara-negara berbudaya majemuk memiliki tingkat kecenderungan konflik yang cukup tinggi. Untuk itu, perlu alat pemersatu yang dapat meminimalkan friksi antaretnis.
Walaupun bangsa kita sudah merdeka, tetapi banyak yang belum tuntas dalam beberapa aspek seperti pemerataan ekonomi. Hal ini dapat memicu timbulnya konflik, kata Sudijono.

Pengajar Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada Dafri Agussalim mengatakan, kegagalan negara dalam mengatur kehidupan warga yang multikultur dapat berakibat pada konflik sosial dan berkembang menjadi konflik dengan kekerasan yang dapat mengancam eksistensi negara tersebut. Seperti yang pernah terjadi di Filipina dan India, katanya.

Hal ini dapat terjadi karena adanya pandangan nasionalisme sempit, sikap etnosentris yang terlalu kuat, stereotip pada kelompok ras atau suku tertentu, dan perjuangan untuk hidup.

Menurut Dafri, terdapat mekanisme yang dapat mempertahankan multikulturalisme dalam suatu negara yaitu, menciptakan sistem hukum dan perundang-undangan yang sesuai dengan prinsip multikulturalisme, menerapkan sistem demokrasi yang memungkinkan semua warga memiliki akses yang sama, menjalankan sistem pendidikan yang bermuatan multikulturalisme, serta terdapat upaya penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak asasi manusia.

Globalisasi

Pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Reshmi Benarjee menyatakan, globalisasi dapat turut memicu terjadinya konflik dalam negara majemuk karena globalisasi membuat garis pemisah yag tegas dalam struktur sosial masyarakat antara kelas masyarakat yang memiliki keahlian dan yang tidak memiliki.

Ekses negatif dari perubahan dunia tidak akan menyebabkan permasalahan jika dikelola dengan bijak. Hal yang tidak kalah penting adalah kesadaran bawah pemerintah, masyarakat, dan pasar merupakan kekuatan yang tidak terpisahkan.

"Dalam era globalisasi, perusahaan multinasional yang mengontrol pasar dan kelas kapitalis yang mengendalikan kekuasaaan," ucapnya.(kompas)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright BLOG COETANARIE © 2010 - All right reserved - Using Blueceria Blogspot Theme
info berita heboh terbaru Ramalan Zodiak tips-trik Job Vacancy Centre Scholarships Resources and Free Magazines