Gen yang terdapat pada flu babi terbaru diperkirakan telah beredar secara tidak terdeteksi pada hewan babi dalam kurun waktu sekitar 1 dasawarsa. Kesimpulan ini disampaikan oleh beberapa ahli riset di AS yang merunut genom dari lebih 50 sampel virus.
Penemuan tersebut mengisyaratkan bahwa pada masa mendatang populasi babi perlu dimonitor secara seksama untuk mengantisipasi bermunculannya virus influenza. Studi ini dilaporkan oleh sebuah tim yang dipimpin oleh Rebecca Garten dari Centers for Disease Control and Prevention federal dalam rilis jurnal Science.
Virus H1N1 yang pertama kali terdeteksi bulan lalu saat ini telah dipastikan terjangkit di sekitar 42 negara dan diderita lebih dari 11.000 orang. Penyebaran virus ini diduga lebih meluas lagi dengan jumlah penderita yang lebih besar.
Hasil riset ini membuka tabir tentang lompatan virus terbaru dari babi ke manusia. Beberapa gen asal virus diketahui pertama kali ditemukan pada peternakan babi AS pada 1998.
Beberapa gen lainnya terlacak pada virus babi di Eropa dan Asia. Namun, ilmuwan belum menemukan petunjuk genetik utama tentang bagaimana virus itu dapat menyebar dengan mudah antarmanusia.(kompas)
0 komentar:
Posting Komentar