TEL AVIV - Ingin terlihat menarik memang sifat alamiah semua manusia. Seiring dengan makin melajunya teknologi, telah hadir sebuah piranti lunak yang bisa menyulap sebentuk wajah yang biasa-biasa saja menjadi enak dipandang.Software ajaib tersebut baru-baru saja diperkenalkan ke publik oleh sejumlah ilmuwan dari Tel Aviv University (TAU). Dalam pandangan sekumpulan orang-orang pintar ini, kecantikan atau ketampanan hanyalah bentuk dari pikiran manusia, oleh karena itu ukuran tersebut juga bisa direkayasa.
"Sebenarnya konsep cantik atau tampan bertolak belakang dengan apa yang banyak orang pikirkan, tidak sesederhana yang terlihat oleh mata biasa. Cantik bisa diukur dengan ukuran matematis dan rasio sehingga bisa didefinisikan sebagai ukuran rata-rata dari sebuah ciri-ciri. Kebanyakan dari ciri-ciri tersebut diiyakan oleh banyak orang sebagai ukuran kecantikan," papar salah satu ilmuwan dari TAU Blavatnik School of Computer Sciences, Daniel Cohen-Or, seperti diberitakan di Big News Network, Sabtu (8/11/2008).
Penelitian ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari Siggraph, sebuah konferensi tahunan khusus komputer grafis. Dalam mengusahakan jalannya penelitian ini, Cohen-Or beserta teman kuliahnya, Tommer Leyvand, dan dua koleganya, mengikutsertakan 68 warga Israel dan Jerman, baik laki-laki maupun perempuan, berusia antara 25 hingga 40 tahun. Kemudian meminta mereka untuk menilai 93 wajah berbeda laki-laki dan perempuan dengan skala satu hingga tujuh.
Total skor dari penilaian partisipan, selanjutnya dimasukkan ke dalam sebuah pengolah data dan dikorelasikan ke 250 ukuran yang berbeda-beda beserta ciri-ciri wajah, seperti rasio bentuk hidung dan dagu, juga jarak antara telinga dan mata. Dari sini, para ilmuwan tersebut membuat sebuah perhitungan algoritma yang sesuai dengan ukuran keindahan fisik yang paling banyak diinginkan orang.
Tidak seperti rekayasa wajah menggunakan piranti lunak pengolah gambar, Photoshop, gambar wajah seseorang yang disulap oleh karya ciptaan ilmuwan TAU ini, dijanjikan bisa menghadirkan wajah enak dipandang yang jauh lebih halus dan tak terlihat seperti efek rekayasa. Hal itu didasarkan dari wajah seseorang yang telah selesai diolah tetap menunjukkan kemiripan dengan wajah aslinya, tidak sepenuhnya berubah menjadi orang lain.
Walaupun sudah berhasil merekayasa fisik seseorang, sekumpulan peneliti ini masih menganggap bahwa kecantikan atau ketampanan tidaklah sesempit seperti yang mereka kualifikasikan.
"Saya tidak mengklaim bahwa bahwa saya tahu banyak tentang keindahan fisik, namun bagi kami, setiap foto yang kami ikut sertakan dalam penelitian ini hanyalah sejumlah koleksi," tambahnya lagi.
Menurut kabar terakhir yang beredar, Cohen-Or beserta tim masih terus mengembangkan penelitian mereka dan berencana akan menambahkannya dengan fitur kedalaman tiga dimensi.
Sumber : www.Okezone.com
0 komentar:
Posting Komentar