Rasa Takut Kita Diatur oleh Gen!

Ternyata rasa takut yang dialami oleh oleh seseorang dikendalikan oleh salah satu gen yang ada dalam tubuh manusia. Hal ini menjelaskan mengapa manusia memiliki reaksi yang berbeda-beda dalam menikmati film horor ataupun film yang berdarah-darah. Demikian hasil dari penelitian terbaru.

Gen yang ada ini akan memengaruhi keseimbangan zat kimia yang ada dalam otak yang dikaitkan dengan kegelisahan. Orang yang memiliki gen ini cenderung gampang terkejut ketika melihat gambar atau film yang mengerikan atau berdarah-darah.

Rangkaian pertama gen yang ada menyebabkan orang susah menahan emosi, dan gampang sekali terserang oleh rasa gelisah. Gen yang dikenal dengan nama COMT, terbagi dalam dua versi: Val158 dan Met158 - kedua gen ini memperlemah efek sinyal kimiawi pada otak yang berkaitan dengan emosi.

Para peneliti mengukur 'respon kejut' dari 96 wanita dengan perbedaan variasi gen, cara pengukuran adalah dengan meletakkan elektroda di otot mata mereka.

Ketika orang terkejut karena respons emosi, mata mereka akan secara otomatis berkedip. Para relawan ditunjukkan beberapa rangkaian gambar yang menyenangkan secara emosi (misalnya anak hewan atau bayi), netral (misalnya telepon dan pengering rambut), dan tidak menyenangkan (misalnya senjata atau korban luka akibat kejahatan). Hasilnya adalah, ditemukan bahwa mereka yang terlahir dengan gen ganda Met158 lebih mudah terkejut ketika melihat gambar yang 'tidak menyenangkan' jika dibandingkan dengan mereka yang memiliki gen ganda Val158.

Penemuan ini, yang dilaporkan melalui jurnal Behavioural Neuroscience, membantu menjelaskan mengenai mengapa orang tertentu lebih mudah terkejut atau mengalami goncangan psikis pada saat melihat film kejam atau seram.

Film seperti EXORCIST misalnya, menghasilkan reaksi yang sangat ekstrem beberapa penonton ketakutan, sedangkan buat yang lain tidak lebih dari teriakan, walaupun masih dirasa lucu.

Ahli psikologi Christian Montag, salah seorang peneliti dari University of Bonn, Jerman, mengatakan bahwa gen Met156 hanya ditemukan dalam manusia, spesies yang paling baru berkembang.

Saudara dekat manusia, simpanse, hanya memiliki gen ganda v. Versi 'gelisah' dari gen yang ada, ternyata membantu untuk meningkatkan kemampuan bertahan manusia, karena pada saat gelisah, kewaspadaan kita meningkat.

"Hal ini merupakan keuntungan, karena lebih baik kita gelisah, dan menjadi waspada dalam lingkungan yang berbahaya, kata dr Montag.

Sumber : www.kapanlagi.com