Dalam riset ini, para peneliti dari Denmark menganalisa lebih dari 14 ribu responden mulai tahun 2003 dalam sebuah survei kesehatan pada masyarakat Inggris. Data tersebut dianalisa untuk mengetahui hubungan antara tinggi badan dengan persepsi kesehatan seseorang.
Pria yang memiliki tinggi badan tak lebih dari 162cm dan perempuan yang tingginya tak lebih dari 151cm tercatat memiliki riwayat kesehatan yang buruk, seperti dilaporkan Clinical Endocrinology Journal dan dikutip dari BBC, Senin (22/10).
Persepsi ini muncul karena rata-rata orang pendek kerap kali berpikiran negatif dan merasa rendah diri dengan tinggi badan mereka.
Sementara jika mereka bisa menambah tinggi badan mereka, untuk pria sekitar 7 cm dan untuk wanita sekitar 6 cm, maka tingkat kualitas kesehatan mereka bisa naik sekitar 6,1 persen. Dari sini bisa ditarik kesimpulan, tinggi badan mampu memperbaiki perasaan dan gaya hidup seseorang yang turut andil menentukan kesehatan mereka.
Analisa ini ekuivalen dengan orang yang mampu menurunkan berat badan sekitar 10-15kg.
"Kita tahu bahwa orang bertubuh pendek seringkali mengalami kesulitan secara psikologis seperti saat mengenyam pendidikan, mencari pekerjaan, dan hubungan dengan mereka yang berbadan normal," papar Dr Torsten Christensen, pakar kesehatan dari Nordisk, yang merupakan salah satu peneliti.
"Meskipun studi ini tak menunjukkan berbadan pendek secara langsung akan mengurangi kesehatan fisik, namun perasaan minder dan tingkat emosi yang mereka alami otomatis akan mempengaruhi kualitas kesehatan mereka," tambah Christensen.
Senada dengan Christensen, Professor Gary Butler, profesor paediatrics and growth dari University of Reading, menyatakan bahwa ada bukti biologis bahwa orang bertubuh tinggi bisa menikmati hidup lebih baik ketimbang mereka yang bertubuh pendek.
Sumber : Kapanlagi.com
0 komentar:
Posting Komentar