KEHADIRAN Rani Juliani, caddy (pemandu golf) Padang Golf Modernland, Tangerang dalam kehidupan Ketua nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar baru diketahui istrinya, Ny Ida Laksmiwati, ketika berita mengenai pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen ramai diberitakan media massa.“Awalnya saya melihat berita di televisi. Kemudian saya bertanya kepada Bapak mengenai kebenaran berita itu. Bapak bilang tidak terlibat. Saya percaya pada penjelasan Bapak dan tidak tanya-tanya lagi,” kata Ida, di Jakarta, Rabu (6/5).
Dua anak pasangan Antasari-Ny Ida Laksmiwati kebetulan bersekolah di Australia, sehingga mengetahui persoalan yang menimpa ayahnya dari pemberitaan di internet. “Saya berusaha menjelaskan kepada mereka bahwa papa tidak mungkin melakukan perbuatan seperti itu. Mereka percaya karena tahu persis bagaimana ayahnya,” tambah Ny Ida.
Ia juga mengakui mengetahui hobi Antasari bermain golf .”Saya tidak pernah melarang atau keberatan terhadap hobi Bapak main golf karena beliau juga tidak pernah menghalangi aktivitas saya,” katanya.
Saat nama Rani disebut-sebut dalam kasus itu, Ny Ida sempat menanyakan kepada Antasari. “Bapak mengatakan, dia (Rani) adalah pegawai golf. Beliau memang kenal. Wajar kan kalau pemain kenal dengan pegawai golf. Saya tak punya prasangka buruk pada Bapak,” ungkapnya.
Karena percaya betul dengan sang suami, Ny Ida tidak menanyakan lebih lanjut mengenai Rani Juliani. Di mata perempuan tersebut, Antasari bukan tipe pria romantis. “Biasa-biasa saja. Beliau hanya mencium saya pada saat ulangtahun perkawinan, ulangtahun saya, atau momen khusus lainnya,” ujarnya tersenyum.
Apa kebiasaan Antasari yang selalu diingat Ny Ida? Menurutnya, begitu bangun di pagi hari, Antasari lebih dulu mencari koran. “Begitu bangun, yang dicari lebih dulu adalah koran, bukan cari saya. Mungkin beliau lebih cinta koran daripada saya,” ujar Ny Ida berseloroh.
Setelah Antasari menghuni sel tahanan Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya, mulai Senin (4/5) lalu, Ny Ida mengaku tidak merasa kesepian. “Di malam hari, Bapak biasa tidur lebih dulu, sedangkan saya belakangan. Jadi kalau sekarang Bapak tidak bisa tidur di rumah, ya tidak jadi masalah buat saya,” katanya.
Antasari, Wizard dicopot
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah menerima surat dari Kepolisian RI terkait status Ketua KPK non aktif Antasari Azhar sebagai tersangka. SBY mempersiapkan Keputusan Presiden (Keppres)pemberhentian Antasari akan diterbitkan dalam waktu dekat.
Ditegaskan SBY, pemerintah pada prinsipnya akan memproses status Antasari melalui mekanisme yang berlaku. ”Cek dulu aturan dan UU-nya. Barangkali ada aturan khusus dalam UU KPK,” paparnya.
Nasib tersangka lainnya, Kombes Pol Wiliardi Wizar resmi dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Sub Bidang Pariwisata Direktorat Pengamanan Objek Khusus Babinkam Polri. Pencopotan Wiliardi terkait dengan proses hukum pada kasus tindak pidana pembunuhan berencana terhadap Dirut PT Rajawali Putra Banjaran (PRB) Nasrudin Zulkarnaen yang diduga melibatkan mantan Kapolres Jakarta Selatan ini.
Pencopotan ini diumumkan secara resmi oleh Kapolri Jenderal Bambang Hendarso kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (6/5).”Sekarang sudah dicopot,” tegas Bambang Hendarso.(tribunbatam)
0 komentar:
Posting Komentar